Meski panas matahari menyengat, namun tak menyurutkan semangat para ibu untuk terus memperjuangkan haknya.
Hal itu dapat dilihat di lokasi aksi unjuk rasa yang menuntut kompensasi debu proyek di access road yang berpotongan dengan jalan warga di Dusun Temlokorejo, Desa/Kecamatan Gayam.
Asih (45), salah satu pengunjung rasa mengatakan bahwa berpanas-panasan seperti yang ia lakukan ini tak seberapa bila dibanding dengan dampak debu kepada masyarakat.
Karena menurutnya akibat debu tersebut, anak-anak mereka terserang penyakit alergi dan mengurangi kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari.
Ia juga menambahkan jika tuntutanya meminta kompensasi uang tunai merupakan permintaan yang wajar. Karena hal itu menurutnya merupakan bentuk ganti rugi atas banyaknya debu selama ini.
"Lebih baik sehari berpanasan, daripada hidup terganggu kesehatan setiap harinya," ungkap Asih.
Selain itu, Sarmi (42) mengaku mengajak anaknya untuk berunjuk rasa demi kebaikan bersama. Pasalnya, hal itu dilakukan agar anaknya tahu bahwa dampak proyek sangatlah mengganggu warga.
"Ini membela hak kita sebagai orang sini, kita akan tetap di sini jika tuntutan kami belum terpenuhi," kata Sarmi.
Hal itu dapat dilihat di lokasi aksi unjuk rasa yang menuntut kompensasi debu proyek di access road yang berpotongan dengan jalan warga di Dusun Temlokorejo, Desa/Kecamatan Gayam.
Asih (45), salah satu pengunjung rasa mengatakan bahwa berpanas-panasan seperti yang ia lakukan ini tak seberapa bila dibanding dengan dampak debu kepada masyarakat.
Karena menurutnya akibat debu tersebut, anak-anak mereka terserang penyakit alergi dan mengurangi kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari.
Ia juga menambahkan jika tuntutanya meminta kompensasi uang tunai merupakan permintaan yang wajar. Karena hal itu menurutnya merupakan bentuk ganti rugi atas banyaknya debu selama ini.
"Lebih baik sehari berpanasan, daripada hidup terganggu kesehatan setiap harinya," ungkap Asih.
Selain itu, Sarmi (42) mengaku mengajak anaknya untuk berunjuk rasa demi kebaikan bersama. Pasalnya, hal itu dilakukan agar anaknya tahu bahwa dampak proyek sangatlah mengganggu warga.
"Ini membela hak kita sebagai orang sini, kita akan tetap di sini jika tuntutan kami belum terpenuhi," kata Sarmi.