Bupati Bojonegoro Suyoto, siang tadi telah merotasi lima camat, dan salah satunya menjabat di Kecamatan Gayam. Camat yang dirotasi meliputi Sekar, Dander, Ngasem dan Gayam. Selama ini Camat Gayam dan Dander memang kosong. Gayam sebagai kecamatan baru akhirnya dijabat oleh Setyo Yuliono yang sebelumnya menjabat Camat Ngasem. "Setelah kita lantik, segera diselesaikan birokrasinya agar bisa mulai bekerja," ungkap Bupati Bojonegoro, Suyoto. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memutuskan untuk melakukan pemekaran karena jumlah desa di Kecamatan Kalitidu dan Ngasem sangat banyak. Selain itu, desa-desa itu telah menjadi tuan rumah proses eksplorasi dan eksploitasi Migas. Sehingga, tentu memerlukan pelayanan tersendiri. Berdasarkan data yang didapat blokBojonegoro.com, Kecamatan Gayam menaungi 12 desa, di antaranya Desa Gayam, Desa Begadon, Desa Ringintunggal, Desa Mojodelik, Desa Brabuhan, Desa Bonorejo, Desa Beged, Desa Katur, Desa Ngraho, Desa Sudu, Desa Cengungklung dan Desa Manukan. Bupati berharap, dengan pembentukan Kecamatan Gayam dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Migas. Selain itu menyelenggarakan otonomi daerah. Serta, pelayanan publik menjadi optimal guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Terpisah, Setyo Yuliono mengatakan, akan menyesuaikan administrasi di kecamatan yang baru. Meski sebenarnya tidak jauh berbeda karena wilayahnya yang lama. Bahkan beberapa desa di antaranya berasal dari Kecamatan Ngasem. "Nggak ada perbedaan, karena wilayahnya masih di situ saja. Tentu harus ada persiapan yang dilakukan, di antaranya mulai dari sosialisasi, persiapan administrasi, hingga mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pembentukan Kecamatan Gayan guna dilakukan pembahasan dan pengesahan," ungkapnya. Saat ditanya soal aset yang dimiliki Kecamatan Gayam, Setyo Yuliono mengaku tidak hafal. Secepatnya dia akan menginventarisir, setelah kantor kecamatan selesai pada Bulan Desember nanti.
0 Comments
